Bentuk-bentuk muka bumi (relief) baik di
daratan maupun di lautan dapat digambarkan dalam peta umum maupun peta khusus,
misalnya peta kontur. Beberapa sifat dari garis kontur adalah berbentuk
kurva tertutup, tidak bercabang ataupun berpotongan, menjorok ke arah hulu jika
melewati sungai, dan menjorok
ke arah jalan
menurun jika melewati
permukaan jalan,dsb.
Penggambaran interval kontur itu sendiri tergantung dari skala peta, relief
daerah yang bersangkutan, serta tujuan dari peta itu sendiri.
Tujuan
dari penarikan garis kontur antara lain untuk mengetahui informasi kemiringan
rata-rata, bentuk cekungan, bukit ataupun lereng. Sedangkan dari manfaatnya,
dapat untuk menentukan profil tanah antara dua tempat, menghitung luas dan
volume bendungan, menentukan dua titik saling terlihat, serta menentukan rute
yang mempunyai kemiringan tertentu. Garis kontur itu sendiri terdiri dari 3
macam, yaitu garis kontur biasa, garis kontur indeks, dan garis kontur depresi.
Pembuatan garis kontur dapat dilakukan melalui 2 (dua)
cara, yaitu secara manual dengan menggunakan taksiran, hitungan, dan numeris,
atau secara digital dengan menggunakan komputer dengan aplikasi surfer. Manfaat
dari penggunaan peta kontur itu sendiri secara umum adalah untuk menentukan
profil tanah (profil memanjang, longitudinal
sections) antara dua tempat, menghitung luas daerah
genangan dan volume suatu bendungan, menentukan
route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu, menentukan
kemungkinan dua titik di lahan
sama tinggi dan saling terlihat, dan memprediksi penggunaan lahan dari bentuk
lahan. Karena bentuk lahan
dapat berubah seiring dengan waktu sebagai hasil dari berbagai faktor dinamis.
Faktor ini meliputi gerakan tektonik, cuaca, erosi, dan gravitasi.
Peta kontur
merupakan sebuah peta yang sangat penting bagi instansi BPN RI. Dengan adanya
peta kontur, maka akan sangat memudahkan dalam perencanaan pembangunan, karena
dengan adanya peta kontur maka profil ketinggian suatu wilayah akan dapat
diketahui. Selain itu peta kontur berguna bagi instansi lain, misalnya dalam
pembangunan jalan, akan lebih mudah diketahui jalur mana yang lebih aman dan
mudah untuk dijadikan rencana jalan. lingkungan berikut saluran kiri kanan
jalan. Oleh pembuat jalan, kemiringan jalan juga diperhitungkan ketika harus
memutar atau membelok dengan prinsip geometris jalan, demikian halnya akan dapat
diperhitungkan bagian yang dipotong dan bagian yang ditimbun (cut and fill).
Contoh lain
misalnya dalam pembangunan jalur pengairan dan pembuangan air. Berhubung sifat
air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi, tentunya akan sangat
memudahkan karena peta kontur menyajikan data ketinggian dan perbedaan
ketinggian dalam wilayah tertentu. Dengan mengetahui
kemiringan lahan, dapat dirancang sistem pembuangan air hujan dan air lainnya
secara gravitasi (turun sendiri). Sistem yang dirancang dapat memberikan arah
air hujan dan buangan, dan sekaligus dapat diketahui daerah yang kemungkinan
sering basah atau banjir pada musim penghujan.
Secara umum, manfaat
pembuatan Peta Kontur antara lain:
- Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat.
- Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
- Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu.
- Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat
- Memprediksi penggunaan lahan dari bentuk lahan. Karena bentuk lahan dapat berubah seiring dengan waktu sebagai hasil dari berbagai faktor dinamis. Faktor ini meliputi gerakan tektonik, cuaca, erosi, dan gravitasi.
Sedangkan kendala dalam
pembuatan peta kontur adalah:
- Kendala yang dihadapi lebih cenderung pada waktu kegiatan pengukuran di lapangan apabila terdapat daerah dengan kondisi yang sulit di jangkau.
- Pada saat memasukkan data koordinat di AutoCAD mengenai koordinat X, Y dan (tinggi) perlu kecermatan, sehingga untuk mengantisipasi terjadi kesalahan perlu diteliti kembali.
- Pembuatan garis kontur secara manual dengan menggunakan rapido harus rapi, sehingga perlu kehati-hatian.
Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia (BPN RI) sebagai instansi pemerintah yang berwenang
dalam bidang pertanahan tentunya memiliki korelasi tugas dengan peta kontur
sebagai sebuah produk pemetaan tanah, khususnya pemetaan topografi. Oleh karena
peta kontur dapat digolongkan ke dalam peta topografi, maka peta kontur
merupakan bentuk peta tematik. Yakni peta dengan tema perbedaan ketinggian.
Tentu BPN berperan dalam pembuatan peta kontur karena dari tingkat paling atas
(BPN RI) sampai Di tingkatan paling bawah (kantor pertanahan) terdapat unit kerja
khusus yakni pemetaan tematik yang bertugas membuat peta – peta tematik, peta –
peta topografi dan kontur.
Manfaat peta
kontur secara langsung bagi BPN RI yakni membantu merumuskan kebijakan nasional
dan teknis di bidang pertanahan. Hal ini sejalan dengan Tugas dan Fungsi BPN RI
yang tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia (Perkaban) No. 3 Tahun 2006. Seperti telah dikemukakan di atas,
dengan adanya peta kontur akan memudahkan perencanaan pembangunan suatu
wilayah. Dengan ketersediaan peta kontur yang lengkap dan akurat, cita – cita
untuk menjadikan BPN sebagai basis data spasial nasional yang mendukung proses
pembangunan akan dapat terlaksana.